Jumhur: Misi Habibie Direspon Positif Pangeran Walid

Bookmark and Share
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/BJ-Habibie-2011.jpg

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Misi yang diemban Presiden ke-3 RI BJ Habibie ke Arab Saudi untuk membebaskan TKI Tuti Tursilawati yang menghadapi ancaman hukuman mati, telah mendapat respon positif dari Pangeran Walid Bin Talal Bin Abdul Azis Al Saud. Pangeran Walid adalah pengusaha nomor wahid paling berpengaruh dan sekaligus keponakan Raja Abdullah Bin Abdul Azis Al Saud

Pertemuan keduanya pada Minggu (25/12/2011) di kantor pusat Pangeran Walid, Kingdom Emperium, Riyadh berjalan lancar dengan suasana akrab, selain membuahkan kesepakatan kedua pihak untuk upaya penyelamatan Tuti.

Demikian dikatakan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Moh Jumhur Hidayat di Jakarta, Senin (26/12/2011), berdasar informasi juru bicara Satuan Tugas (Satgas) WNI/TKI Terancam Hukuman Mati di Luar Negeri, Humphrey R Djemat, usai pertemuan Habibie-Walid selama satu jam dari pukul 15.00-16.00 waktu Saudi.

Turut mendampingi Habibie, Ketua Satgas TKI Maftuh Basyuni, Duta Besar RI untuk Arab Saudi di Riyadh Gatot Abdullah Mansyur, Humphrey R Djemat, serta Kolonel (Cpm) Otte Ruchiyat, SH, Asisten Deputi Koordinasi Pemajuan dan Perlindungan Hak Asasi Manusia pada Kementerian Polhukam di Jakarta. Sedangkan Pangeran Walid didampingi sejumlah staf pribadinya.

Jumhur menjelaskan, Pangeran Walid berjanji akan membantu pemaafan dari keluarga korban terhadap Tuti Tursilawati, selaku pelaku pembunuhan Suud Malhaq Al Utaibi.

"Meski dinyatakan pula pada dasarnya kasus qishash (hukuman mati) jarang mendapat pemaafan, namun Pangeran Walid bersedia memperjuangkan adanya pemaafan dan terlebih dulu akan mengecek detil-detil permasalahannya," kata Jumhur dalam rilis yang diterima Tribunnews.com.

Selanjutnya, hasil pertemuan Habibie-Walid akan ditindaklanjuti Kedutaan Besar RI di Riyadh baik berupa komunikasi dengan Pangeran Walid maupun mengupayakan langkah-langkah bersama sesuai komitmen yang akan dilaksanakan Pangeran Walid, guna penyelamatan nasib Tuti.

"Setiap perkembangan dan hasil-hasilnya akan dikomunikasikan KBRI dengan Pak Habibie dan Satgas TKI," ujarnya.

Dipilihnya Habibie oleh Satgas didasarkan usulan para pengacara dan sejumlah tokoh di Arab Saudi, untuk melibatkan mantan Presiden RI tersebut karena dipandang memiliki pengaruh internasional sebagai cendekiawan muslim dunia khususnya di lingkungan kerajaan serta pengusaha ternama Arab Saudi.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar