VIVAnews - Pemerintah pusat akan mengirim tim ke lokasi yang diduga telah terjadi kelaparan di Yahukimo, Papua. Keberangkatan tim dibarengi dengan pengiriman bantuan ke Yahukimo.
"Pemerintah pusat akan mengirim tim asistensi ke Yahukimo. Yahukimo merupakan daerah yang sangat terisolasi," kata staf ahli Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Rizal Mallarangeng, di Kantor Menko Kesra, Jakarta Pusat, Senin, 14 September 2009.
Menurut Rizal, dalam pengiriman tim asistensi itu pemerintah juga akan memberikan bantuan.
Bantuan yang telah disiapkan antara lain seperti 100 ton beras, 1.100 kardus mi instan, ikan kaleng, ikan asin, susu, dan paket bantuan yang biasanya dibutuhkan dalam penanggulangan bencana.
"Itu sudah disiapkan di Jayapura. Jadi sekalian tim dari pusat diturunkan sekalian kami salurkan," ujar Rizal. Meski begitu, pengiriman tim dan bantuan ke lokasi menemui kendala.
Yang menjadi hambatan adalah alam yang sangat ekstrim. Tim harus menggunakan pesawat kecil untuk menuju lokasi, minimal memakai helikopter jenis puma.
"Alam yang ekstrim itu menjadikan kami berhati-kami dalam perencanaan. Bantuan tidak diberikan dalam bentuk umbi-umbian saja. Tapi juga beras, mi, dan lain-lain, karena masyarakat bisa makan bahan pangan seperti itu," kata Rizal.
Tim yang akan diterjunkan ini memiliki tugas utama mengklarifika dan verifikasi apa yang sebenarnya terjadi. Tim akanyang diturunkan berasal dari pusat, provinsi, dan daerah.
Sebelumnya, Izak Kipka, Koordinator Yayasan Kristen Pelayanan Sosial Masyarakat Indonesia mengatakan jumlah korban kelaparan mencapai 113 orang.
Korban yang meninggal terus bertambah, jika sebelumnya hanya 92 orang saat ini sudah menjadi 113 orang. "Ini berdasarkan penelusuran kami dilapangan yakni di sejumlah distrik yang dilanda kelaparan," kata dia, dihubungi VIVAnews, Jumat 4 September 2009.
ismoko.widjaya@vivanews.com
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar