Berkali-kali Polisi Gagal Periksa Anggota TNI Rekan Arifin

Bookmark and Share
http://assets.kompas.com/data/photo/2012/03/29/1312314620X310.jpg

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah Metro Jaya sudah berkali-kali berupaya memanggil Albert, saksi kunci dalam kasus tewasnya Kelasi Arifin di Jalan Benyamin Sueb, Pademangan, Jakarta Utara namun pemeriksaan selalu gagal. Pasalnya, Albert yang juga anggota TNI AL ini belum pernah memenuhi panggilan kepolisian.

Demikian diungkapkan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Senin (16/4/2012), di Mapolda Metro Jaya. "Sudah beberapa panggilan kami layangkan melalui kesatuannya tapi memang belum juga," ujar Rikwanto.

Rikwanto mengatakan, hari ini polisi kembali memanggil Albert untuk diperiksa di Polres Metro Jakarta Utara. Namun, Rikwanto belum bisa memastikan apakah yang bersangkutan akan memenuhi panggilan ini atau tidak.

"Rencananya hari ini dihadapkan untuk diperiksa di Polrestro Jakarta Utara. Semoga saja panggilan yang ke sekian kali ini, yang bersangkutan bisa sampaikan kesaksiannya untuk pertama kali," ucap Rikwanto.

Saat ditanyakan alasan sulitnya memanggil Albert, Rikwanto membantah pihaknya menemukan kesulitan memeriksa anggota TNI. "Tidak ada kesulitan. Itu cuma mekanismenya saja, kami sudah layangkan ke sana," tuturnya.

Rikwanto juga menjelaskan bahwa koordinasi antara Polda Metro Jaya dan jajarannya dengan POM TNI sudah berlangsung cukup baik. "Tim kami bagi, jadi tim Polda dan Polres suplai info ke POM TNI. Sebaliknya, POM TNI juga suplai ke kami," kata Rikwanto.

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan TNI AL, Laksama Untung Suropati, menjelaskan, pada Sabtu (31/3/2012) tengah malam, Arifin berboncengan sepeda motor bersama Albert hendak menuju kapal untuk mengambil sepatu futsal. Namun, saat melintas di Jalan Benyamin Sueb, Arifin melihat ada kerumunana orang. Arifin mendekati kerumunan itu dan ternyata ada seorang sopir truk yang sedang dianiaya sekelompok pemuda.

"Karena mungkin terpanggil, dia akhirnya melerai. Ternyata, justru dia yang kena keroyok," ujar Untung.

Sementara Albert langsung melarikan diri meninggalkan Arifin dan sepeda motornya ke lokasi kejadian. "Dia kabur dan lapor ke Pomal. Baru diketahui kemudian, Arifin tewas di sana," ucapnya.

Arifin tewas dengan luka bacok di bagian punggung. Polisi sudah membekuk satu orang tersangka dalam kasus itu, yakni JRR (21), warga Koja, Jakarta Utara. Polisi menduga ada lebih dari 10 orang pelaku yang mengeroyok JRR dan kini masih dikejar aparat kepolisian.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar