Jakarta, Anak-anak yang tumbuh dengan mempelajari dua bahasa atau bilingual akan lebih baik dalam multi-tasking atau mengerjakan dua atau lebih aktivitas dalam satu waktu daripada anak yang belajar hanya satu bahasa.
Namun anak bilingual lebih lambat dalam membangun perbendaharaan kata.
Studi ini dilakukan terhadap 104 anak berusia 6 tahun yang hanya berbicara dalam bahasa Inggris dengan anak yang memakai dua bahasa yaitu bahasa Mandarin dan Inggris, Prancis dan Inggris atau Spanyol dan Inggris.
Anak-anak itu diminta untuk menekan tombol komputer ketika melihat serangkaian gambar binatang atau warna. Ketika responnya terbatas hanya pada satu kategori, seluruh anak merespon dengan kecepatan yang sama.
Namun ketika anak-anak itu harus mengganti kategori sekaligus menekan tombol yang berbeda untuk setiap kategori, anak bilingual lebih cepat dalam membuat perubahan daripada anak yang hanya berbicara bahasa Inggris.
Studi yang didanai U.S. National Institutes of Child Health and Human Development tsb dilaksanakan oleh peneliti dari University of York di Toronto dan ditampilkan di jurnal Child Development.
"Sederhananya, tugas mengganti sesuatu adalah sebuah indikator kemampuan untuk multi-tasking," kata Peggy McCardle, kepala Child Development and Behavior Branch di NICHD.
"Anak atau orang yang berbicara dalam dua bahasa memiliki dua set aturan bahasa dalam pikirannya dan otak mereka tampaknya memang diatur untuk bisa bolak-balik tergantung pada keadaan," jelasnya seperti dilansir dari HealthDay, Senin (9/4/2012).
Anak yang hanya berbicara dalam bahasa Inggris memiliki nilai tertinggi pada tes perbendaharaan kata, tata bahasa serta pemaknaan kata bahasa Inggris. Hal ini karena mereka bisa terfokus pada satu bahasa, sedangkan anak bilingual harus membagi waktunya untuk mempelajari dua bahasa, kata peneliti.
sumber : /health.detik.com/read/2012/04/09/080105/1887417/1301/anak-bilingual-lebih-bisa-multi-tasking
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar