Tim Medis Aksi Jahit Mulut: Obatnya Cuma Cabut SK Menteri

Bookmark and Share
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/20111219_Aksi_Jahit_Mulut_Tolak_RAPP.jpg

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim medis dari aksi jahit mulut, Dr. Pipin mengaku bahwa obat dari lemahnya kondisi badan warga tersebut, hanyalah dicabutnya SK Menteri Kehutanan nomor 327/2009 tentang Hutan Tanaman Industri (HTI).

"Mereka cuma mau itu, tidak mau yang lain, karena tujuan mereka datang ke Jakarta ini kan cuma seperti itu," kata Pipin, di depan Gedung DPR RI, Selasa (20/12/2011) siang.

Ia mengaku tidak semua orang yang sudah dijahit mulut ingin meminum obat sirup yang sudah diberikan. "Saya tidak memaksa mereka minum obat, karena dasarnya dia memang tidak mau," katanya.

Namun ia menyatakan bahwa para aksi jahit mulut harus diberi asupan kepada perutnya. "Dia tidak bisa makan karena bungkamnya mulut mereka, namun saya anjurkan mereka agar bisa minum air putih sebanyak-banyaknya," ujarnya.

Lebih lanjut, kata dia, minuman bukanlah hal yang harus ditolak, karena tubuh itu pada dasarnya harus diberi cairan agar bisa bertahan hidup. "Mungkin kalau makan tidak bisa, ya minum jangan ditawar-tawar," jawabnya.

Kini total warga Pulau Padang, Kepulauan Miranti, yang melakukan aksi jahit mulut terhitung sudah 18 orang. Aksi nekat tersebut sebagai bentuk aksi protes mereka terhadap lahan yang akan dijadikan aktifitas PT. RAPP yang akan digunakan sbagai Hutan Tanaman Industri.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar