Plus Minus Perempuan yang Menjadi Donor Sel Telur

Bookmark and Share
http://images.detik.com/content/2011/12/21/763/wanita-telur-dlm-ts.jpg
Jakarta, Mendonorkan sel telur upaya untuk mempantu pasangan yang tidak mampu memiliki keturunan. Sebagai imbalan atas waktu dan pengorbanannya, pendonor sering menerima sejumlah uang. Tak hanya untuk membantu pasangan yang kurang beruntung, sel telur juga disumbangkan untuk tujuan penelitian.

Namun sejumlah pihak masih mempertanyakan risiko kesehatan bagi pendonor. Berbeda dengan di negara barat, iklan yang terang-terangan mencari donor telur nyaris tidak pernah dijumpai di Indonesia.

Meskipun demikian, para perempuan yang berniat mendonorkan telurnya sebaiknya perlu mengetahui manfaat dan risiko mendonorkan telur.

Berikut adalah manfaat dan risikonya bagi perempuan yang menjadi donor telur seperti dikutip dari io9.com, Rabu (21/12/2011):

Berapa lama prosesnya berlangsung?

Ekstraksi sel telur dari donor hanya membutuhkan waktu 20-30 menit, tetapi sejumlah besar waktu diinvestasikan sebelum pengambilan sel telur atau sering disebut 'panen'.

Hormon perangsang folikel (FSH) diberikan kepada donor beberapa minggu sebelum prosedur, bersama dengan hormon human chorionic gonadotropin 36 jam sebelum panen untuk menghasilkan lebih banyak sel telur atau 'oosit'. Suntikan hormon ini berfungsi untuk memaksimalkan jumlah telur yang tersedia.

Prosedur pemanenan relatif singkat. Seorang dokter atau ahli bedah memasukkan pemeriksa USG yang dilengkapi kemampuan penghisap ke dalam vagina serta menghilangkan cairan di sekitar folikel dengan harapan mencapai sel telur dari masing-masing folikel. Evaluasi psikologis dilakukan dalam upaya untuk memprediksi respon donor pasca panen.

Apakah proses pendonoran ini menyakitkan? Dan berapa banyak telur yang diambil?

Prosedurnya biasanya tidak menyakitkan, tetapi membutuhkan tambahan waktu 1-2 hari di rumah sakit setelahnya untuk meredakan kram dan ketidaknyamanan. Sindrom hiperstimulasi ovarium juga bisa terjadi karena obat kesuburan yang diberikan menyebabkan banyak sel telur matang, sebab tanpa obat-obat ini, akan ada hanya satu sel telur yang tersedia untuk panen.

Satu dari 10 perempuan yang menjalani proses pendonoran mengalami sindroma hiperstimulasi ovarium, yang memicu penambahan berat badan untuk jangka pendek, penambahan jumlah cairan, dan nyeri perut yang parah.

Jumlah oosit yang diambil tiap kali panen bervariasi dari 8 hingga 66 telur, dengan rata-rata panen menghasilkan 10-15 telur.

Berapa biayanya?

Karena efek samping dan waktu yang diperlukan untuk mendonorkan oosit, pendonor seringkali mendapat kompensasi. American Society of Reproductive Medicine memberikan pedoman bahwa total pembayaran donor dibenarkan lebih dari US$ 5.000 (sekitar Rp 45,455 juta) dan jumlah di atas US$ 10.000 (sekitar Rp 90,1 juta) dianggap tidak tepat. Donor tidak akan dibayar lebih dari US$ 10.000 dalam keadaan apapun.

Jumlah yang dibayarkan kepada donor dapat bervariasi, karena tidak ada aspek hukuman yang menyatakan juga tidak diatur angka pastinya oleh ASRM Amerika Serikat. Kompensasinya biasanya dalam kisaran US$ 4.000 (sekitar Rp 36,363 juta) di Amerika Serikat.

Kompensasi di Inggris dan Eropa jauh lebih rendah. Inggris membatasi kompensasi sebesar 250 poundsterling (sekitar Rp 3,5 juta) dan Spanyol menetapkan batas pada 765 poundsterling (sekitar Rp 10,8 juta).

Donor oosit yang ditujukan untuk penelitian juga mendapat kompensasi. Negara Bagian New York menyatakan akan membayar oosit yang disumbangkan untuk penelitian, tetapi berapa angkanya tidak dipublikasikan.

Bagaimana telur digunakan?

Telur yang dipanen akan dibuahi, dan pembuahan telur oleh orang tua yang memiliki hubungan genetik ditawarkan kepada orang tua tunggal atau pasangan yang membutuhkan telur untuk dibuahi, terlepas dari hubungan genetiknya.

Jika telur yang dibuahi kemudian tidak terpakai, akan dibekukan untuk digunakan lagi di kemudian hari. Kebanyakan telur beku akhirnya dibuang atau digunakan untuk penelitian.

Efek jangka panjang

Teknologi yang dikembangkan untuk membantu proses reproduksi ini sudah berusia hampir 25 tahun. Kompensasi uang untuk donor dilarang di Kanada dan Perancis karena tidak adanya pengetahuan tentang efek jangka panjang terhadap donor.

Kasus perkembangan kanker secara cepat karena peningkatan kadar hormon jarang terjadi. Menopause dini dan ketidaksuburan sering kali dikaitkan dengan donor telur, tetapi belum diketahui secara pasti.

Efek positif dari donasi telur bersifat psikologis, kebanyakan perempuan merasa senang karena dapat membantu pasangan yang membutuhkan. Ada ahli yang menyimpulkan bahwa beberapa putaran terapi hormon dapat menghasilkan efek samping di masa depan, tapi belum diketahui pastinya hingga saat ini.

Melalui data yang melihat tingkat kanker pada perempuan yang mengonsumsi obat stimulasi ovulasi pada tahun 1965 hingga 1988, perempuan yang meminum obat tersebut mengalami peningkatan risiko kanker rahim dua kali lipat.
sumer : .detikhealth.com/read/2011/12/21/180327/1796901/763/plus-minus-perempuan-yang-menjadi-donor-sel-telur?l1101755

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar