DPR: Satpam Perusahaan Juga Dibekali Senjata Api

Bookmark and Share
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/20111215_Warga_Mesuji_Tunjukkan_Bukti_Kekerasan.jpg

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi Hukum DPR RI Martin Hutabarat buka-bukaan soal kunjungan ke wilayah konflik Mesuji di Lampung. Politisi asal Fraksi Partai Gerindra ini menyebut, bentrok warga Mesuji bukan hanya dengan polisi. Warga juga kerap berkonflik dengan satpam perusahaan yang telah dibekali senjata api.

"Menurut rakyat, satpam juga dibekali senjata api," kata Martin Hubarat di Jakarta, Senin (19/12/2011).

Ia mengatakan, konflik lahan ini rutin terjadi setiap tahun. Walhasil, saat konflik terjadi kekerasan menjadi hal yang tak tabu lagi. Apalagi, sejumlah warga akhirnya ditangkapi atas konflik yang terjadi di register 45. Di wilayah tersebut terdapat dua perusahaan, yakni PT Silva Inhutani dan PT Barat Selatan Makmur Investasi (BSMI).

Martin mengemukakan, aparat sengaja menembak warga pada saat bentrokan. Tetapi, hasil klarifikasi dari kepolisian, warga yang terlebih dahulu menyerang aparat, sehingga aparat menembak untuk membela diri. "Ini yang perlu dicari kebenarannya," kata Martin.

Sebelumnya diberitakan, sengketa di register 45 bermula dari pemberian izin kepada perusahaan Malaysia PT Silva Inhutani yang diberikan izin mengelola hutan tanaman industri. Namun pada 2002, pemerintah akhirnya mencabut izin tersebut.

Pemerintah baru membuka izin kepada PT Silva Inhutani pada 2004 lalu. Tidak lagi mengurusi tanah 33.500 hektar, pemerintah mengizinkan penambahan luas lahan garapan menjadi 42.760 hektar.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar