Alasan Habibie Dipilih Bebaskan Tuti dari Hukuman Pancung

Bookmark and Share
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/BJ-Habibie-DPR.jpg
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dipilihnya bekas Presiden BJ Habibie membawa misi untuk membebaskan TKI Tuti Tursilawati dari hukuman mati atas usulan para pengacara dan sejumlah tokoh di Arab Saudi.

"Mantan Presiden RI tersebut dipandang memiliki pengaruh internasional sebagai cendekiawan Muslim," ujar Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat dalam rilisnya di Jakarta, Jumat (23/12/2011).

Selain itu, kata Jumhur, Habibie juga dekat dengan lingkungan kerajaan maupun pengusaha ternama di Arab Saudi. Habibie akan bertolak bersama Satgas Penanganan WNI/TKI Terancam Hukuman Mati di Luar Negeri bentukan Presiden SBY.

Habibie diperkirakan akan tiba di Riyadh, Minggu waktu setempat dan akan dijemput Ketua Satgas Maftuh Basyuni, yang juga bekas Menteri Agama, serta Duta Besar RI di Riyadh Gatot Abdullah Mansyur.

Pada 11 Mei 2010, Tuti membunuh Suud Malhaq Al Utibi di rumahnya dengan cara memukulkan sebatang kayu. Ia membela diri karena Suud melakukan pelecehan seksual terhadapnya. Tuti kabur dengan membawa uang 31.500 Real Saudi berikut satu buah jam tangan.

Ia ditangkap aparat berwenang di tempat lain. Di depan penyidik, Tuti mengakui seluruh perbuatannya, yang saat itu didampingi Konsulat RI di Jeddah. Tuti ditahan di penjara Kota Thaif sampai saat ini. Persidangannya sudah sampai Pengadilan Tinggi.

"Namun, sejauh ini keluarga korban belum dapat memaafkan pelaku serta menolak digantikan dengan pembayaran denda dalam bentuk diyat," ujar Jumhur. "Tetapi masih ada waktu yang akan terus kita upayakan dalam bentuk pemaafan keluarga korban," katanya lagi.

Terkait kasus Tuti, lanjut Jumhur, Presiden SBY telah menyampaikan surat kepada Raja Abdullah pada 6 Oktober 2011 yang meminta penundaan hukuman pancung serta memohon Raja Abdullah membantu upaya pemaafan Tuti pada keluarga korban.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar