Siswi SMA Ciptakan Robot Pendeteksi Dini Tanah Longsor

Bookmark and Share
http://data.tribunnews.com/foto/berita/2011/8/20/robotik1.jpg
http://data.tribunnews.com/foto/berita/2011/8/20/robotik2.jpg
http://data.tribunnews.com/foto/berita/2011/8/20/robotik3.jpg
http://data.tribunnews.com/foto/berita/2011/8/20/robotik4.jpg

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Prestasi siswa-siswi SMA 28 Jakarta patut diacungi jempol. Hanya dalam waktu satu bulan, Aelsa, Aisya dan Rezki mampu membuat alat pendeteksi dini tanah longsor. Oleh mereka, alat pendeteksi dini tanah longsor diberikan nama robot Talo.

Aelsa menjelaskan, pembuatan robot Talo terbilang sulit. Apalagi, saat memprogram alat ini tepat sasaran. Pasalnya, bencana tanah longsor kerap terjadi saat warga tengah terlalap tudir. Aelsa Cs pun mesti berpikir lebih untuk mensinergikan robot talo.

"Longsor itu kan banyak terjadinya malam hari, di saat warga sedang beristirahat. Makanya kita buat yang kayak gini agar memberikan peringatan kepada masyarakat. Dengan adanya suara, yang bisa membangunkan mereka sehingga warga bisa mengevakuasi diri menjauhi bencana," urainya ditemui di sela Kompetisi Robotik Ristek Indonesia 2011, di SMESCO, Jakarta, Sabtu (20/8/2011).

Robot Talo buatan tim Aelsa menggunakan tiga sensor, yakni infrared, ultrared dan sendor touch. Ketiga sensor ini memiliki perannya masing-masing, yakni infra red mendeteksi adanya tanah longsor bila terjadi sensor tersebut terputus pantulannya. Kemudian, ultra red mendeteksi jarak, dan touch mendeteksi tanah longsor dengan pergeseran atau longsoran tanah.

Lebih lanjut dia menerangkan bahwa ketiga sensor ini ditimbun di tengah tanah yang memiliki potensi terjadinya tanah longsor.

"Peringatan dini bahaya longsor ini bisa langsung membekerja memberika early warning sistem dari pusat kejadian sekitar 5 detik," ujarnya.

Diakuinya pula, karena ini merupakan prototipe yang akan dipertandingkan dalam Kompetisi Robotik Ristek Indonesia 2011, sehingga alat yang dipakai pula sederhana. Sistem ini juga terbuat dari bahan dasar lego education (LEGO Mindstroms NXT Education).

Suara yang dikeluarkan Robot Talo pun dalam inovasi kali ini masih memakai suara hasil rekaman dan belum menggunakan sirine.

Karenanya, Aelsa dan tim menyadari hal itu dan menilai alat yang ditemukan dan buatnya masih bisa dikembangkan. "Dari outputnya, bisa pakai sirine atau pakai lampu. Atau juga dengan SMS broadchast kepada warga saat kejadian itu," terangnya.

Namun, saat ditanyakan apakah tim siap mengembangkan alat ini untuk membantu warga bila nanti diterima cara kerjanya dan dipakai. "Insya Allah kita siap untuk lebih mengembangkannya dan menyempurnakannya lagi," tegas mereka serempak.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar