Kelompok Syiah Indonesia Target Serangan Kelompok Abu Omar

Bookmark and Share
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/20111115_Tunjukkan_Foto_Tersangka_Terorisme.jpg

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok pemasok senjata api Abu Omar telah memiliki struktur dan sel tersendiri atau Halaqoh (pengajian kecil) di Jakarta, Tangerang, dan Bekasi dalam upaya aksi terorisme yang akan dilakukan.

Sel-sel tersebut mempunyai sejumlah target dalam melancarkan aksi terornya, termasuk menyerang kelompok muslim Syiah di Indonesia, yang dianggap musuh karena tidak murni Islam.

"Dari keterangan para tersangka yang sudah diperiksa, pertama mereka ingin menghidupkan kegiatan kemiliteran dari kelompok ini. Kemudian, mereka juga bertujuan untuk memerangi kaum Syiah di Indonesia," ujar Kadiv Humas Polri, Irjen (Pol) Saud Usman Nasution, di Jakarta, Selasa (15/11/2011).

Kelompok ini juga akan malaksanakan Operasi Ightilat, yakni penculikan secara cepat dan rahasia, sehinga membutuhkan senjata api. "Sehingga dari barang bukti yang disita pada umumnya senjat api dan amunisinya," jelasnya.

Sebagai persiapan, kelompok ini juga telah melakukan pelatihan militer atau 'Iddad, antara lain dengan pelatihan peculikan secara cepat dan rahasia, penggunaan senjata api, bongkar pasang senjata api, dan juga menembak secara akurat (sniper).

Sejak penangkapan Juli 2011 lalu, Densus 88 telah menangkap 18 orang, termasuk Abu Omar, atas kepemilikan senjata api ilegal dari Filipina. Turut disita belasan senjata api, belasan magazen, seribu lebih butir peluru, hingga teleskop.

Bahkan, petugas mendapatkan bukti berupa dokumen yang berisi perencanaan kelompok tersebut untuk menyerang dua kantor polsek di Jakarta Barat dan kelompok Syiah tersebut.

Polisi diincar, karena dikategorikan toghut (setan). "Mereka telah survei beberapa lokasi, antara lain ada polsek di Jakarta dan juga ada target-target lain di Jakarta," ujar Saud.

Pada penangkapan terakhir, 12 dan 13 Nopember 2011, Densus menangkap 6 orang yang diduga kuat terlibat kelompok Abu Omar. Satu orang lainnya akan dilepaskan, karena tak terkait langsung dengan kelompok tersebut.

Selain kepemilikan senjata api, kelompok pemasok senjata api ilegal Abu Omar, juga terlibat upaya pembunuhan mantan Menhan dan Ketua Umum PKB Matori Abdul Djalil pada 1999 dan pemasok senjata api ke kelompok yang menyerang Pos Brimob di Desa Loki, Pulau Seram, Ambon, pada 2004.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar