Warga Dinilai Lebih Pintar Menyerobot Jalur Busway

Bookmark and Share
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/Sterilisasi-busway1.jpg
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI menilai warga Jakarta lebih pintar menyerobot jalur busway dengan 1001 cara. Hal ini juga dianggap sebagai satu penyebab kecelakaan antara bus Transjakarta dengan warga.

Kadishub DKI Udar Pristono mengatakan peraturan larangan menggunakan jalur busway sebenarnya sudah ditetapkan dalam Surat Keputusan Gubernur DKI. Dalam aturan itu pelanggar dikenakan sanksi tilang. Pihak Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta pun dinilai juga sudah melakukan penjagaan ketat agar jalur busway tetap steril dari kendaraan pribadi.

"Tetapi warga ini kan punya banyak cara untuk menyerobot jalur busway. Alasannya yang diucapkan selalu agar terhindar dari macet. Ke depannya kami akan tinggikan separator busway setinggi 15 cm dan lebar 15 cm agar tidak ada lagi yang bisa memotong jalur busway di tengah jalan," ujar Pristono, Senin (10/10/2011).

Menurutnya berdasarkan data dari BLU Transjakarta, kasus kecelakaan antara bus Transjakarta dengan warga banyak terjadi di lajur busway dan bukan di lajur mix (jalur dengan cat merah sebagai separator). Daerah yang rawan kecelakaan bus Transjakarta, ujar Pristono, berada di daerah Kalideres, Matraman, dan Jatinegara.

"Separator yang akan ditinggikan terbuat dari beton, sehingga tak mungkin dirusak. Saya juga menganjurkan agar pengendara sepeda motor melewati jalur kiri, agar tak bersebelahan dengan jalur busway. Kalau menggunakan jalur sebelah kanan, kan bersebelahan dengan lintasan bus Transjakarta. Nanti jika oleng sedikit, jatuhnya ke arah bus, bisa menyebabkan kecelakaan," imbuhnya.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar