Usia 4 Tahun Berat Keisha Cuma 6,6 Kg

Bookmark and Share

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kondisi Keisha Yuliani sungguh memprihatikan. Bocah berusia empat tahun itu bertubuh kecil, tinggal tulang berbalut kulit, tapi perutnya besar, seperti anak yang kekurangan gizi. Berat badan Keisha di usianya yang empat tahun itu hanya 6,6 kg.

Keisha diasuh kakeknya, Ayat Hidayat (65). Mereka tinggal di sebuah rumah sederhana berukuran 2 x 4 meter di Jalan Braga, Gang Afandi RT 03/04, Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung.

Rumah itu sempit, pengap, dan lembap karena matahari terhalang gedung bertingkat sebuah hotel di kawasan Braga yang bentengnya nyaris menempel di rumah Keisha.

Saat ditemui Rabu (27/7/2011), Keisha tergolek di kasur tipis dan bau pesing. Sesekali Keisha, yang hanya mampu menelan bubur itu, seperti kejang dan menangis seolah menahan sakit yang dideritanya.

Bocah perempuan itu lahir dari pasangan Feny dan Dani pada 18 Juli 2007. Sejak usia sepuluh bulan, Keisha sudah ditinggalkan oleh Feny, ibunya. Adapun ayahnya, Dani, membanting tulang bekerja serabut untuk menghidupi keluarga.

Ayatlah, sang kakek, yang merawat Keisha dengan penuh kasih sayang. Jika Keisha meringis menahan sakit, Ayat menenangkan cucunya itu dengan mengusap-usap kepalanya dan menyuapkan bubur.

Ayat menuturkan, cucunya menderita penyakit aneh kejang-kejang saat usia sepuluh bulan. Ketika sakit malah ditinggalkan ibunya yang sampai sekarang tak pernah datang. "Jangan sebut-sebut lagi ibunya karena menantu saya sudah tak peduli anaknya. Anggap saja tidak ada di dunia," ujar Ayat.

Bagai jatuh tertimpa tangga, saat Keisha berusia dua tahun, nenek Keisha terserang penyakit stroke sehingga lumpuh dan harus menggunakan kursi roda. Otomatis Ayatlah yang harus mengurus dua pasien.

"Cucu saya ini semula sehat, tapi ketika usia sepuluh bulan, sakit panas dan akhirnya beginilah," ujat Ayat.

Ayat mengatakan, Dani sebagai ayah Keisha jarang di rumah karena mencari uang. Bahkan menjelang Ramadan ini sudah 10 hari belum pulang.

Wakil Wali Kota Bandung, Ayi Vivananda, saat menengok Keisha, kemarin, langsung memutuskan agar Keisha dirawat di rumah sakit dengan biaya pemerintah.

"Saya prihatin karena Pak Ayat dalam keterbatasan kemampuan ekonomi harus merawat dua pasien sekaligus, yaitu istrinya yang terkena stroke dan cucunya," ujar Ayi.

Ayi datang bersama aparat kelurahan, petugas Puskesmas, dan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Gunadi Sukma Bhinekas.

Ayi mengucapkan terima kasih kepada warga, khususnya ibu-ibu PKK, yang memiliki empati sangat tinggi dan selalu memperhatikan dan membantu Keisha selama ini.

Menurut dr Ike Ernawati, Kepala Puskesmas Tamblong, yang membawahkan Kelurahan Braga, Keisha dirawat di RSUD Ujungberung agar mudah dipantau. Ike mengatakan, penyakit yang didertia Keisha tak bisa disembuhkan karena sudah menyerang jaringan otak sehingga ia suka kejang.

"Dirawat hanya untuk menghilangkan rasa sakit sehingga tidak kejang lagi. Soal harapan hidup urusan Yang Mahakuasa," ujar Ike.

Selama Keisha di rumah sakit, Ayi akan membentuk relawan untuk menunggu Keisha karena Ayat harus mengurus istrinya. Menurut Ayi, relawan Komunitas Cikapundung sudah bersedia untuk menunggui Keisha secara bergiliran.


{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar