Sinar Matahari Pukul 10-16 Picu Kanker Kulit

Bookmark and Share
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/Berjemur.jpg
TRIBUNNEWS.COM - Meski dalam jumlah cukup paparan sinar ultraviolet dari matahari dapat menjadi sumber utama vitamin D, di sisi lain perlu diwaspadai efek samping yang membahayakan.

Pancaran sinar matahari terutama sinar ultraviolet pukul 10.00-16.00 dapat menjadi faktor risiko terjadinya kanker kulit.

"Sebagai anggota dari UICC (the Union for International Cancer Control), Yayasan Kanker Indonesia merasa terpanggil untuk memberi informasi mengenai kanker, dalam hal ini yang terkait kanker kulit yang dapat dideteksi sedini mungkin agar bisa disembuhkan," kata Adiati Siregar, ketua Yayasan Kanker Indonesia dalam siaran pers, di Jakarta, Senin (7/2/2011).

Seperti halnya kasus kanker lain, minimnya pengetahuan menyebabkan banyak gejala dini kanker kulit yang tidak dilaporkan, dibiarkan begitu saja hingga kemudian menimbulkan cacat bahkan kematian.

Di antara berbagai jenis kasus kanker di Indonesia, ternyata angka kejadian kanker kulit makin meningkat dan dikaitkan dengan sinar ultraviolet dari matahari.

Manusia Indonesia banyak yang terpapar sinar ultraviolet setiap harinya dalam jangka waktu yang lama, namun beruntung Indonesia memiliki pigmen (penyebab kulit berwarna coklat kehitaman) yang melindungi tubuh dari pajanan ultraviolet.

Mengajarkan kepada anak-anak dan remaja untuk menghindari pajanan ultraviolet dengan bersikap cerdas dan akrab (sun smart) terhadap pajanan sinar matahari yaitu dengan menggunakan topi, payung, tabir matahari dan pakaian yang menutupi lengan merupakan langkah tepat.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar