Ribuan Orang Cuci Tangan di Senayan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia yang diperingati setiap 15 Oktober ditandai dengan cuci tangan massal. Ribuan orang peserta yang sebelumnya berkeliling Jakarta untuk besepeda santai, Minggu (9/10/2011) secara bergiliran mencuci tangan.

Secara antusias setiap peserta yang masuk ke garis finis mencuci tangannya di dua tempat yang telah disediakan. Nampak dua truk tangki tersedia di sekitar lokasi acara. Tidak sedikit dari peserta mengaku tidak melakukan aktivitas yang membuat sehat ini.

"Memang sering cuci tangan, tapi ya sebatas pakai air saja tidak pakai sabun. Tapi sekarang akan aku biasanya mencuci tangan pakai sabun," ungkap Arif, warga Tanah Abang di lokasi acara yang diselenggarakan brand sabun Lifebuoy.
Sebagian lainnya acara ini dijadikan orangtua untuk mengenalkan berperilaku sehat kepada anak-anaknya. "Bagi kami, kebiasaan cuci tangan ini untuk lebih mengenalkan anak tentang manfaat mencuci tangan," ungkapnya.

Ahli kesehatan, dr. Handrawan Nadesul, meski ada kesadaran dan mengetahui pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) namun banyak masyarakat yang belum melakukan kegiatan tersebut sebagai kebiasaan atau budaya.

"Butuh banyak kader atau agen perubahan, terutama kepada generasi muda untuk mendorong PHBS menjadi suatu kebiasaan sehari-hari," katanya.

Mengutip Indeks Pembangunan Masyarakat, prosentase penduduk yang berperilaku benar dalam CTPS secara rata-rata nasional hanya 24,47 persen, tertinggi di Provinsi DKI Jakarta yakni 43,48 persen dan terendah Sumatera Barat.

Kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun sedunia adalah upaya memobilisasi jutaan orang diseluruh dunia untuk mencuci tangan mereka dengan sabun. Inisyatif ini dikumandangkan oleh PPWH, Kemitraan Swasta dan Publik untuk Cuci Tangan (Public Private Partnership for Handwshing) dan didukung oleh PBB.