Pulau Tiga Terkurung Akibat Jembatan Alur Selebu Putus

Bookmark and Share
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/jembatan-rusak.jpg

TRIBUNNEWS.COM, ACEH TAMIANG – Jembatan Desa Alur Selebu yang berada di perbatasan Kecamatan Kejuruan Muda dan Tamiang Hulu, Kabupaten Aceh Tamiang, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dilaporkan putus, Minggu (9/10/2011).

Akibatnya Ibu Kota Kecamatan Tamiang Hulu, Pulau Tiga terkurung. Warga tidak bisa keluar menuju ke Kota Kuala Simpang.

Kapolsek Kecamatan Kejuruan Muda kepada Serambi, mengatakan jembatan tersebut putus karena alas jembatan yang terbuat dari pohon kelapa sudah lapuk dan tidak tahan lagi dilewati kenderaan roda empat.
Dampak dari putusnya jembatan lebar sekitar lima meter tersebut, aktivitas warga yang berada di Kecamatan Tamiang Hulu terganggu. Warga terkurung. Jembatan ini merupakan jembatan utama untuk warga melintas mengangkut hasil bumi.

Jembatan di wilayah ini sering rusak karena dilewati truk kapasitas puluhan ton yang mengangkut buah sawit dan Crude Palm Oil milik sejumlah perusahaan perkebunan. “Saat ini jembatan tersebut sedang diperbaiki oleh perusahaan perkebunan yang ada di sekitar Pulau Tiga,” Ujarnya

Sebelumnya, pada bulan Oktober tahun lalu, jembatan Desa Alur Selebu ini Kampung Pasar juga ambruk ke alur. Akibatnya seribuan ton sawit tak dapat bisa diangkut untuk dipasarkan.

Tokoh masyarakat Tamiang Hulu, Zainal Sukri ketika itu mengatakan, jembatan tersebut dibangun pada tahun 2007 bersumber anggaran dari BRR Aceh Nias.

Sejak sebulan lalu kondisi jembatan semakin parah. Bagian tengah lantai jembatan mulai runtuh namun agar truk pengakut CPO dan sawit milik perusahaan perkebunan bisa lewat, pihak perkebunan menambal alas pada lantai yang berlubang dengan batang pohon kelapa kemudian menimbunnya lagi dengan pasir dan batu.

Akibat ambruknya jembatan tersebut, kata Ucak, ribuan ton sawit milik warga Kecamatan Tamiang Hulu dan Banda Pusaka tidak bisa diangkut ke luar untuk dipasarkan. “Truk pengangkut CPO dan sawit tidak bisa lewat kecuali mobil penumpang,” ujarnya lagi.

Diduga, jembatan tersebut rubuh bukan karena kualitas proyek rendah namun karena tonase truk yang melewati jembatan tersebut terlalu besar tidak sesuai dengan kelas jalan.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar