Penanganan Kanker Payudara Perlu Komitmen Jangka Panjang

Bookmark and Share
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/Mamografi.jpg

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penanganan kanker payudara membutuhkan komitmen jangka panjang baik dari pasien maupun dokter. Celakanya, tidak semua pasien patuh terhadap pengobatan dengan berbagai alasan, mulai biaya, ingin mencoba pengobatan alternatif serta tidak tahan terhadap efek samping seperti kerontokan rambut, daya tahan tubuh yang menurun, sariawan, mual dan muntah.

"Disamping itu, proses pengobatan kanker yang memakan waktu tidak sebentar, takut akan kematian serta tidak adanya dukungan keluarga seringkali juga membuat pasien frustasi dan akhirnya berhenti berobat (drop-out)," ungkap dr Samuel J. Haryono, SpBK (Onk), Spesialis Bedah Onkologi dari RS Pusat Kanker Nasional Dharmais dalam temu pasien kanker akhir pekan lalu.

Penanganan awal seperti kemoterapi dan radiasi memerlukan komitmen pasien secara rutin kembali ke rumah sakit atau dokter dalam beberapa bulan. Pengobatan masih perlu dilakukan hingga 5-10 tahun kemudian untuk menurunkan risiko kanker muncul kembali.

"Untuk itu, komunikasi yang baik dengan perawat serta dukungan keluarga dalam hal ini sangat dibutuhkan agar pasien mau patuh menjalani pengobatan," ungkap dr Samuel lebih lanjut.

Kepatuhan pasien terhadap pengobatan kanker meliputi ketaatan mengikuti jadwal terapi yang sudah ditetapkan sesuai dengan protokol pengobatan yang dipilih dalam bentuk beberapa siklus yang harus diikuti. Siklus ini harus sampai tuntas tanpa terputus karena sel-sel kanker adalah sel yang sangat cepat mengalami perkembangan jauh melebihi sel-sel tubuh yang normal. Jika tidak tuntas, sel-sel tersebut dapat berkembang lagi menjadi lebih banyak.

Berdasarkan data dari RS Dharmais Jakarta, dalam 5 tahun terakhir mencatat angka insidens kanker payudara menempati urutan pertama, sebesar 32 persen, lalu kanker serviks sebesar 17 persen. Dari angka tersebut 40 persen diantaranya adalah mereka yang menderita stadium awal, 30 persen penderita stadium lanjut lokal, dan stadium lanjut (metastase) sebesar 30 persen.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar