Menantu Moerdiono Sempat Ingin Menyusul ke Singapura

Bookmark and Share
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/Seruni-menantu-Moerdiono.jpg

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seruni mengaku tidak tahu, saat terjaga dari tidur pada Rabu (5/10/2011) pagi, tiba-tiba teringat suaminya yang telah meninggal dunia belum lama ini, Novianto Prakoso yang merupakan anak ketiga Moerdiono.

Sesaat kemudian, pikiran Seruni pun langsung tertuju pada mertuanya yang tengah kritis di RS Gleneagles, Singapura, karena komplikasi penyakit.

"Sejak Rabu pagi, saya bangun tidur, tiba-tiba saya ingat suami saya yang baru meninggal 11 Juli lalu dan ingat juga Pak Moer yang lagi sakit," kata Seruni saat ditemui di kediaman Moerdiono, Jalan Kertanegara Nomor 17, Kebayoran Baru, Jumat (7/10/2011) malam.

Pikiran itu mendorong Seruni untuk meneguhkan hatinya menyusul ke Singapura agar bisa mengetahui kondisi kesehatan Moerdiono. Ia pun langsung mengajukan cuti kerja ke kantornya agar bisa berangkat ke Singapura pada Kamis (6/10/2011) pagi. Rupanya, pihak kantor belum bisa mengizinkan Seruni untuk cuti kerja.

Meski ditolak mengajukan cuti kerja, Seruni memutuskan akan tetap berangkat ke Singapura. Dan ia pun membeli tiket pesawat untuk keberangkatan Sabtu (8/10/2011).

Mertua perempuannya atau istri Moerdiono, Marijati (78), menasihati Seruni agar tidak menyusul ke Singapura. Karena nasihat itu datang dari mertua yang ia telah anggap sebagai orangtua kandung, akhirnya Seruni membatalkan niatnya untuk menengok Moerdiono ke Singapura.

Seruni menceritakan, selama tiga hari terakhir sulit tidur. "Tiba-tiba bangun jam 3 pagi. Setelah itu, saya tidak bisa tidur lagi," ujarnya.

Seruni mengaku tidak tahu, apakah itu dapat dikatakan sebuah firasat. Yang jelas, Jumat (7/10/2011) sekitar pukul 18.30 WIB, Seruni mendapat telepon dari anak sulung Moerdiono, Ninuk Mardiana Pambudy, di Singapura, dan mengabarkan bahwa mertuanya, Moerdiono, yang merupakan mantan Mensesneg era Presiden Soeharto itu telah tiada. "Yah mau bagaimana lagi, ini sudah takdir yang di atas," ucapnya.

Dalam sebuah percakapan, Seruni mengaku teringat pesan Moerdiono agar dirinya tetap menjaga silaturahmi dengan keluarga besar. "Almarhum bilang, tolong jaga silaturahmi keluarga," ucap Seruni dengan menitikkan air mata.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar