Kesehatan Tulang Juga Harus Diperhatikan

Bookmark and Share
phttp://data.tribunnews.com/foto/bank/images/Osteoporosis.jpg
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak hanya sendi, perawatan tulang juga sangat penting. Tulang merupakan organ pertumbuhan yang bergerak, menopang dan melindungi dan berfungsi sebagai tempat melekatnya otot otot dan organ dan memiliki fungsi untuk menopang tubuh dan melindungi organ tubuh selama kita hidup.

Tulang secara terus menerus mengalami kerusakan, perbaikan dan peremajaan kembali dimana tulang yang sudah tua atau rusak akan digantikan dengan yang baru. Seperti halnya sendi, tulang juga rentan diserang penyakit, salah satunya Osteoporosis.

Osteoporosis merupakan penyakit yang cukup serius dimana tulang menjadi keras serta mudah patah dan sangat rapuh yang terjadi saat tulang kehilangan mineral, seperti kalsium. Tulang yang mengalami osteoporosis cenderung menjadi fraktur dan hal ini terjadi tanpa disadari dan tanpa gejala, sampai seseorang merasakan fraktur-nya yang pertama.

Pasien dengan fraktur panggul hampir selalu harus dirawat di rumah sakit, 20 persen berakhir fatal dan 50 persen mengalami cacat permanen. Dampaknya sangat parah dan tidak terkira dihitung dari segi akibatnya yang ditimbulkan pada manusia misalnya kesakitan, kualitas hidup serta berkaitan dengan tingginya beban ekonomi.

Gejala umum osteoporosis adalah munculnya rasa sakit di punggung dan sendi, terasa kram pada kaki, berkurangnya tinggi badan, badan membungkuk merupakan gejala osteoporosis. Akan tetapi, osteoporosis dapat berkembang tanpa rasa sakit, hingga tidak terasa tulang sudah patah.

Tulang yang rusak ini, juga dikenal sebagai fraktur, terjadi khususnya pada panggul, tulang belakang dan pergelangan tangan. Pasien dengan fraktur panggul hampir selalu harus mengalami perawatan di rumah sakit dan menjalani operasi besar. Hal ini dapat menyebabkan para pasien harus dipapah sewaktu berjalan, cacat permanen atau bahkan kematian.

Fraktur tulang ekor belakang atau vertebral juga memiliki dampak yang serius, termasuk di antaranya berkurangnya tinggi tubuh, nyeri punggung yang parah dan deformity. Kasus yang lebih parah dapat terjadi pada wanita lansia.
Seiring dengan meningkatnya jumlah populasi dan tingkat harapan hidup, setengah dari jumlah kasus fraktur osteoporosis dunia akan terjadi di Asia pada 2050, dengan defisiensi vitamin D dan asupan kalsium yang rendah dianggap sebagai faktor kunci di balik peningkatan yang tajam ini.

Asupan kalsium sangat rendah di hampir semua negara Asia dan begitu juga kesadaran masyarakat dari pada penyakit. Dengan pertambahan populasi lansia dan meningkatnya gaya hidup masyarakat perkotaan, diperkirakan kasus osteoporosis akan meningkat secara tajam di Asia.
Bagaimana melakukan pencegahan?

"Osteoporosis sebenarnya dapat dicegah sepanjang masa hidup seseorang. Makanan yang seimbang sehat disertai dengan takaran kalsium dan vitamin D yang tepat serta dikombinasikan dengan olahraga yang mengontrol berat badan dapat secara nyata mengurangi risiko hilangnya tulang," ungkap Dr Aris Wibudy, ahli penyakit dalam dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat.

Mengurangi faktor risiko seperti merokok, konsumsi alkohol, konsumsi minuman berkafein dan berkarbonasi juga membantu mengatasi osteoporosis dalam jangka waktu yang lama. Penting untuk menjaga asupan makanan yang sehat dan seimbang yakni yang padat nutrisi pada usia anak anak hingga remaja karena berperan dalam pembentukan massa tulang maksimum. Hal ini akan mengurangi risiko osteoporosis di masa depan.

Setelah usia remaja, nutrisi yang sempurna akan melindungi dan menguatkan massa tulang secara terus menerus. Bahkan mereka yang mengalami fraktur, makanan sehat kaya kalsium dan vitamin D sangat bermanfaat, karena diperlukan untuk proses penyembuhan dan perbaikan tulang.

Kebutuhan kalsium tinggi terdapat pada masa remaja yakni antara usia 10 18 tahun, dimana pembentukan tulang sangat cepat terjadi. Pada pria dan wanita setelah masa menopause, berusia lebih dari 65 tahun, tambahan kalsium sangat diperlukan karena tubuh menjadi kurang efektif dalam menyerap atau menjaga jumlah kalsium.

Olahraga merupakan hal penting dalam membangun dan menjaga tulang tetap kuat, bahkan dalam mengembalikan kesehatan tulang. Pada otot, stress dapat memicu pertumbuhan massa tulang oleh karena itu olahraga untuk menurunkan berat badan seperti misalnya berjalan, berlari, naik tangga, tenis serta latihan kekuatan (berat atau kekebalan) sangat penting.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar