Dua Pelajar Duel Maut depan Polsek, 1 Tewas

Bookmark and Share
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/ilustrasi-bentrokan-hingga-tewas.jpg

TRIBUNNEWS.COM, INDRALAYA - Dua pelajar SMA terlibat duel maut saat pulang sekolah di Jalintim Km 36, persisnya depan Mapolsek Indralaya Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Selasa (4/10/2011) sekitar pukul 13.20 WIB.

Duel yang tidak seimbang, karena satu pelajar memegang senjata tajam (pisau) dan satu lagi hanya tangan kosong itu berakhir tragis dengan tewasnya Alias bin Yusuf di Puskesmas Indralaya.

Informasi yang dihimpun Sripoku.com menyebutkan, duel terjadi antara Alias bin Yusup (16), warga Desa Muara Penimbung Indralaya, dengan Riduan (16), warga Komplek Perumahan Mutiara II, Kelurahan Timbangan Indralaya Utara.

Kedua pelajar ini sama-sama duduk satu kelas di kelas III SMA Lingua Prima Indralaya.

Menurut keterangan para pelajar yang sempat mengikuti korban Alias ke Puskesmas Indralaya, duel itu dipicu masalah main bola saat jam istirahat kelas pukul 09.00 WIB.

Tetapi perselisihan keduanya dapat didamaikan guru sekolah sehingga keduanya saling memaafkan.

Namun, tak lama setelah berdamai, keduanya terlibat saling ejek sehingga tersangka Riduan diduga menaruh dendam lalu mengajak korban duel.

Tawaran itu dipenuhi korban sehingga keduanya berduel di kantin sekolah.

Rupanya tersangka Riduan memiliki senjata tajam sehingga dengan mudah ia melumpuhkan korban Alias.

Beberapa sabetan dan tusukan pisau tersangka bersarang di tangan, belikat, perut, dan leher, mengeluarkan darah segar.

Melihat korbannya terluka parah tersangka langsung kabur dengan mengendarai sepeda motor Yupiter Z miliknya.

Rekan sekolah yang lain melihat kejadian tersebut langsung membawa korban ke Puskesmas Indralaya sekaligus melaporkan kejadian itu ke Polsek Indralaya yang memang melewati Polsek saat akan menuju Puskesmas Indralaya.

Tidak lama kemudian, korban Alias menghembus napas terakhirnya di Puskesmas tersebut.

Kapolres OI, AKPB Deni Dharmapala, melalui Kapolsek Indralaya Iptu Edy Santoso didampingi Kanit Reskrim Bripka Defriansah membenarkan kejadian tersebut.

Defriansyah mengakui jasad korban sudah disemayamkan di rumah duka Muara Penimbung Indralaya.

"Pelakunya sudah kita ketahui karena satu sekolah dengan korban, kita imbau supaya dia menyerahkan diri," kata Defriansyah.

Sementara pihak sekolah saat dimintai keterangannya di Puskesmas Indralaya belum mau berkomentar atas kejadian tersebut.

Yusuf, ayah korban yang ditemui di Puskesmas mengaku tidak ada firasat sedikitpun akan kehilangan anak pertama dari tiga bersaudara.

"Saya sedang kerja di Pondok Pesantren Al Ittifaqiyah, dapat kabar kejadian itu saya langsung ke Puskesmas," katanya dengan mata memerah menahan tangis.

Sementara itu Puskesmas Indralaya nampak dipadati para siswa, keluarga korban dan masyarakat yang ingin menyaksikan kondisi korban. Tak terkecuali Kapolsek Indralaya Iptu Edy Santoso ikut mengangkat korban.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar