Cuci Tangan Pakai Sabun Cegah Diare dan Kolera

Bookmark and Share
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/Cuci-tangan-ok.jpg
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/Cuci-tangan-ok.jpg

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak melakukan cuci tangan pakai sabun (CTPS) di saat penting, dapat menyebabkan diare termasuk kolera, pneumonia, pandemi influenza, infeksi kelahiran baru dan infeksi diantara penderita AIDS.

Demikian diungkapkan peneliti dari London School of Hygiene & Tropical Medicine, Katie Greenland, dalam Lifebuoy Journalist Class dalam rangka perayaan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) 2011, belum lama ini.

Bahkan WHO/Unicef mencatat tiap tahun lebih dari 3 juta balita meninggal karena diare dan pneumonia. Sedangkan di Indonesia ada 151.000 anak balita yang meninggal dengan 56.000 diantaranya karena diare dan pneumonia.

Menurut Katie, hasil penelitian di sebelas negara di dunia yakni Ghana, India, Madagaskar, Kyrgistan, Senegal, Peru, China, Tanzania, Uganda, Vietnam, Kenya menunjukkan kebiasaan masyarakat untuk melakukan CTPS di saat-saat penting, masih rendah.

"Diantaranya, kebiasaan CTPS sebelum menyiapkan makanan rata-rata hanya 13 persen, setelah dari toilet rata-rata hanya 17%, dan sebelum memberikan makanan pada anak hanya 5 persen," ungkap Katie.

Namun sayangnya, sebagian besar publik belum menjadikan cuci tangan pakai sabun (CTPS) sebagai kebiasaan sehari-hari terutama di saat-saat penting yaitu sebelum makan, sebelum menangani bayi, dan setelah dari toilet. Menurut Kemitraan Pemerintah Swasta untuk CTPS, persentase CTPS pada saat penting hanya berkisar 0% hingga 34%.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar