Abon Lele, Hantarkan Jumirah Raih UKM Pangan Award 2011

Bookmark and Share

HOBI memasak membawa berkah tersendiri bagi Jumirah (52). Produk Home Industry yang dibuat nenek 3 orang cucu ini diakui sebagai salah satu yang terbaik di tingkat nasional. Produk yang diberi nama 'Abole', yakni makanan siap saji dari abon ikan Lele tersebut mendapat penghargaan UKM Pangan Award 2011 dari Kementerian Perdagangan RI. Penyerahan penghargaan ini akan dilakukan dalam Pameran Pangan Nusantara 2011 di Bali 1 hingga 5 November mendatang.

Hasil olahan dapur Jumirah terpilih sebagai juara terbaik sub kategori kelompok usaha Mikro dalam kategori makanan siap saji. Istri dari Sutiono, seorang pensiunan PT. Antam ini mengaku memulai usahanya setelah mendapat pelatihan dari Chain Centre UGM--salah satu lembaga UGM yang digandeng PT. Antam dalam program pemberdayaan masyarakat setempat, pascatambang di Kijang selama ini.

Berawal dari sana, Jumirah kemudian mendalami cara tentang pengolahan Lele menjadi abon dan kerupuk. Hobi masak tadi membuatnya antusias, apalagi Chain Centre memfasilitasi peralatan pengering dan spinner (peralatan untuk pembuatan abon). Selain itu, di Chain Centre ataupun di Kelurahan Kijang juga terdapat Packaging House, dimana masyarakat bisa mencari desain rancangan kemasan, untuk produk olahan mereka.

"Dari dulu saya hobinya memang masak-masak dan senang buat produk rumahan seperti keripik kentang dan kue-kue. Ide membuat abon Lele ini saya dapat kala mendapat penyuluhan dari Chain Centre," sebut Jumirah, saat dijumpai di rumahnya di Gang Angsa 2 nomor 315, RT 003/ RW 002, Kampung Lengkuas, Kelurahan Kijang Kota, Senin (24/10/2011).

Olahan Abon lele ini kemudian ditekuninya. Jumirah mengaku sudah memasarkan produk Abole hingga Pasar Raya 21, Tanjungpinang. Bahkan rencananya dalam waktu dekat, pemasaran Abon lele ini juga akan disalurkan ke beberapa swalayan di Kijang. "Mungkin akan masuk di Mitra dan Ws (Swalayan) di Kijang," ungkapnya.

'Abole' singkatan dari Abon Lele, nama itu cerita Jumirah dilontarkan oleh menantunya saat memilih-milih nama yang tepat untuk dipakai dalam produknya ini. Saat diusulkan di Chain Centre, ternyata nama ini cukup menarik. Jumirah pun diberi rancangan bentuk kemasan yang bagus untuk dipasarkan.

"Saya olah lele ini di dapur saja, sambil nyantai dalam satu minggu atau sepuluh hari bisa terbuat hingga 50 bungkus hasil olahan. Selain abon lele, saya juga buat abon ikan laut dan keripik dari kulit lele," sebutnya.

Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindag, Kabupaten Bintan, Dian Nusa mengatakan dari 16 Provinsi yang disertakan dalam pemilihan UKM Award ini, hanya 10 provinsi yang masuk ke dalam 5 kategori penghargaan yang masing terbagi dalam 3 sub kategori. Provinsi Kepri menjadi salah satu di dalamnya atas nama Jumirah, dari Kabupaten Bintan.

"UKM Award ini dibagi dalam 5 Kategori seperti Produk Bumbu, Makanan Siap Saji, Makanan dan Minuman Kemasan dan Makanan Camilan. Kategori ini dibagi lagi dalam sub kategori mikro, kecil dan menengah," sebut Dian.

Sedangkan kategori terakhir adalah penghargaan khusus yang dibagi kedalam sub kategori pemberdayaan masyarakat lokal, diversifikasi produk makanan dan pelestarian nilai tradisi.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar