Hodgkin's Lymphoma, Kanker Pada Kelenjar Getah Bening

Bookmark and Share
http://images.detik.com/content/2011/09/16/770/getah-being-dalam-ts.jpg
Jakarta, Deskripsi

Hodgkin's lymphoma (Hodgkin's disease) merupakan kanker pada sistem limfatik, yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Pada Hodgkin's Lymphoma, sel-sel dalam sistem limfatik tumbuh tidak normal dan dapat menyebar di luar sistem limfatik.

Oleh karena kemajuan teknologi dalam diagnosis dan pengobatan, penyakit ini meskipun dapat fatal, namun sekarang dapat diobati dengan penyembuhan total. Prognosis atau kemungkinan penyembuhan dari penyakit ini terus meningkat.

Hodgkin's lymphoma memiliki dua jenis utama, yaitu classical and nodular lymphocyte-predominant Hodgkin's lymphoma. Classical Hodgkin's lymphoma adalah yang paling umum terjadi, dan dibagi lagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

1. Nodular sclerosing Hodgkin's lymphoma
2. Mixed cellularity Hodgkin's lymphoma
3. Lymphocyte depleted Hodgkin's lymphoma
4. Lymphocyte-rich classical Hodgkin's lymphoma

Penyebab

Penyebab dari Hodgkin's lymphoma belum diketahui secara pasti. Sistem limfatik terdiri dari limpa, kelenjar timus, sumsum tulang dan kelenjar getah bening, juga dikenal sebagai kelenjar getah bening yang terletak di seluruh tubuh dan dihubungkan oleh pembuluh-pembuluh kecil yang disebut limfatik.

Kelenjar getah bening yang terletak di bagian atas tubuh adalah tempat Hodgkin's lympoma biasa dimulai. Beberapa kelenjar getah bening di daerah yang mudah terlihat, seperti di leher, di atas tulang selangka, di bawah lengan atau di daerah selangkangan, dan kelenjar getah bening di dada juga dapat membesar. Pada akhirnya, penyakit ini dapat menyebar di luar kelenjar getah bening ke hampir semua bagian tubuh.

Sel B yang abnormal

Perkembangan sel B yang abnormal merupakan penyebab utama Hodgkin's lympoma. Sel B merupakan jenis sel getah bening yang menjadi bagian penting dari respon sistem kekebalan terhadap benda asing. Untuk melawan infeksi, biasanya sel B bekerja dengan sel T yang matang dalam timus.

Sel Reed-Sternberg adalah sel B yang berkembang menjadi besar secara abnormal, menjadi sel-sel kanker. Jika seharusnya sel-sel ini menjalani siklus sel normal hidup dan mati, namun sel-sel ini tidak mati dan terus memproduksi sel B yang abnormal secara progresif. Kelenjar getah bening membesar karena sel-sel ini juga menarik sel-sel kekebalan tubuh lainnya yang normal.

Gejala

Beberapa tanda dan gejala Hodgkin's lymphoma, antara lain:

1. Demam dan menggigil
2. Pembengkakan yang tidak sakit pada kelenjar getah bening di leher, ketiak atau selangkangan
3. Penurunan berat badan sebanyak 10% atau lebih dari berat badan
4. Kelelahan secara persisten
5. Gatal
6. Nyeri dada, batuk atau kesulitan bernapas
7. Meningkatkan kepekaan terhadap efek dari alkohol atau nyeri pada kelenjar getah bening setelah minum alkohol
8. Berkeringat pada malam hari
9. Kehilangan nafsu makan

Banyak kondisi lain dapat menyebabkan gejala diatas, maka sebaiknya harus berkonsultasi dengan dokter, jika megalami:

1. Gejala berlangsung selama lebih dari dua minggu
2. Gejala kambuhan

Pengobatan

Yang menjadi pertimbangan penting termasuk jumlah dan daerah kelenjar getah bening yang terkena dan apakah hanya satu atau kedua sisi diafragma yang terlibat. Beberapa faktor lain yang mempengaruhi keputusan untuk pengobatan penyakit ini mungkin termasuk usia pasien, gejala, apakah mereka hamil atau tidak dan status kesehatan mereka secara keseluruhan.

Tujuan pengobatan penyakit ini adalah penghancurkan sel-sel ganas sebanyak mungkin dan mendapatkan perkembangan yang baik dari penyakit ini. Dengan perawatan yang tepat, sekitar 95% orang dengan Hodgkin's lymphoma stadium I atau stadium II bertahan selama lima tahun atau lebih, dan sekitar 60%-70% orang dengan Hodgkin's lymphoma yang sudah meluas juga bertahan hidup hingga lima tahun.

Beberapa pilihan pengobatan dapat meliputi:

1. Radiasi

Terapi radiasi dapat menjadi pengobatan pilihan dalam kasus penyakit ini namun pada area terbatas. Radiasi yang digunakan pada pengobatan ini adalah sinar-X berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker. Meskipun terapi radiasi biasanya digunakan bersama dengan kemoterapi, namun dapat juga digunakan sendiri. Kemoterapi akan diperlukan dalam kasus pasien kambuh setelah terapi radiasi.

Risiko penyakit jantung, stroke, masalah tiroid, infertilitas dan bentuk lain dari kanker, seperti kanker paru-paru atau payudara dapat ditingkatkan karena beberapa bentuk terapi radiasi. Jaringan sehat di dekatnya juga dapat rusak oleh radiasi. Kebanyakan anak dengan Hodgkin's lymphoma biasanya diobati dengan kemoterapi, namun mereka juga dapat diobati dengan terapi radiasi dosis rendah.

2. Kemoterapi

Kemoterapi adalah pengobatan pilihan dalam kasus perkembangan penyakit dan melibatkan tidak hanya kelenjar getah bening tetapi juga organ lain. Untuk membunuh sel tumor, kemoterapi biasanya menggunakan obat tertentu dalam kombinasinya. Obat ini bisa mencapai hampir semua area tubuh dengan perjalanan melalui aliran darah.

Penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan efek samping dan komplikasi seperti kerusakan paru-paru, kerusakan hati, kerusakan jantung, kanker sekunder (leukemia), dan masalah kesuburan.

Terlepas dari kenyataan bahwa efek parah tidak umum, namun, para peneliti berusaha untuk menemukan kombinasi yang sama efektifnya, namun dengan toksisitas yang lebih rendah. Pada orang yang telah menerima beberapa kali program kemoterapi dan terapi radiasi, kombinasi obat telah dikembangkan untuk Hodgkin's lymphoma, yang pada dasarnya mengurangi kemungkinan penggunaan jangka panjang yaitu komplikasi, seperti leukemia akut.

Kombinasi untuk kemoterapi yang biasa digunakan, antara lain:

1. BEACOPP: terdiri dari bleomycin, etoposid, doxorubicin, cyclophosphamide, vincrisitine, prokarbazin dan prednison.
2. ABVD: terdiri dari doxorubicin, bleomycin, vinblastine dan dacarbazine.
3. Stanford V: terdiri dari doxorubicin, mechlorethamine vinblastine,, etoposid, vincristine, bleomycin dan prednison.
Pasien yang mengambil kombinasi ini juga diobati dengan terapi radiasi.
4. Copp/ABVD: terdiri dari siklofosfamid, vinkristin, prokarbazin, prednison, bleomycin vinblastin doxorubicin, dan dacarbazine.
5. MOPP: terdiri dari mechlorethamine, vincristine, prokarbazin dan prednison.

Saat ini, pengobatan yang paling sering dipakai adalah ABVD. Namun, orang dapat menerima pengobatan yang lebih intensif seperti BEACOPP dalam kasus yang berisiko tinggi.

3. Transplantasi sumsum tulang atau sel induk:

Seseorang mungkin memerlukan transplantasi sumsum tulang atau sel induk dalam kasus kambuhan. Dalam prosedur ini, pasien memiliki sumsum tulang atau sel induk (autologous) akan diambil dan dirawat untuk membunuh sel kanker. Setelah itu, sel-sel sumsum atau batang akan dibekukan dan disimpan untuk diamankan. Kemudian, pasien akan menerima kemoterapi dosis tinggi untuk menghancurkan sel-sel kanker dalam tubuh mereka. Akhirnya, sumsum atau sel batang beku akan dicairkan dan disuntikkan ke dalam tubuh secara intravena.

Sumber: Epharmapedia

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar