Briptu Norman Ingin Mundur, Karena Dizalimi Polri?

Bookmark and Share
http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/briptu_norman_tukul.jpg

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) meminta Polri tak mengabulkan pengajuan pengunduran diri anggota Brimob Polda Gorontalo, yang populer lewat aksi lypsync 'Chaiya-chaiya', Briptu Norman Kamaru.

Jika Norman benar-benar hengkang dari institusi yang membesarkan namanya itu, dikhawatirkan publik menilai Polri menzalimi anggotanya tersebut. Sebab, secara tidak langsung keberadaan Norman dengan "aksi menggilanya" itu, telah memikat simpati masyarakat dan memperbaiki citra Polri yang terpuruk.

"Jika Norman mundur, publik akan melihat ada masalah serius di Polri. Bisa jadi publik menilai Norman dizalimi. Jika anggotanya saja dizalimi, bagaimana dengan masyarakat," kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, Sabtu (17/92011).

Menurut Neta, bisa jadi Norman mundur karena frustrasi, di mana upayanya mengangkat citra Polri justru dihalang-halangi institusinya. Ini terbukti, karena Norman dua kali ditangkap Provos saat syuting beberapa waktu lalu.

IPW melihat keberadaan Norman sangat dibutuhkan polri untuk meraih simpati publik. Seharusnya Norman ditugaskan di posisi yang tepat agar bakat seninya tetap dapat diekspresikan.

Ia menambahkan, pengunduran diri Norman akan sangat merugikan Polri. Karena itu, IPW mengimbau Polri mendengarkan keluhan dan aspirasi Norman.

"Ketimbang membiarkan Norman mundur, lebih baik Polri memecat anggotanya yang brengsek dan hanya merusak citra Polri," tukasnya.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar